Aktivitas sebagai karyawan memang melelahkan, setiap harinya selalu di hantui oleh kerjaan yang selalu menumpuk,pada saat lebaran haji kemarin agak bingung??!!! .. kalau pulang kampung kayanya tidak mungkin soalnya libur kerja hanya dua hari, saya menyempatkan diri untuk wisata ziarah di banten lama, yah walaupun baru pertama kali saya menginjakan kaki untuk wisata ziarah, ternyata wisata ziarah bisa memberikan berkah, dengan kita mendoakan dan mengenang jasa pahlawan islam di banten.
Sekitar satu jam perjalanan dari balaraja tangerang,tidak meneruskan perjalanan ke banten lama, saya bersinggah di sebuah kampung kecil tepat berada di tengah ladang sawah pontang serang, kampung ronceng adalah kampung sederhana dengan akses jalan bergelombang menjadi tempat menginap saya sebelum perjalanan menuju banten lama.
Kebetulan kampung ronceng adalah kampung yang sering di kunjungi oleh saya, selain banyak saudara,kampung renceng asik untuk mengisi libur, dengan di sajikan sungai sebagai tempat mandi dan suasana yang sejuk menjadikan hati terasa tenang, tidak ada yang istimewah di kampung ronceng namun keistimewaan dirasakan ketika hendak perjalanan menuju kampung ronceng dan sebagai pemandian.
Awan sudah mulai terang, dengan alunan adzan subuh berkumandang, persiapan solat serta memanaskan sepeda motor, saya dengan saudara di kampung ronceng siap berangkat menuju banten lama , dengan perjalanan hampir satu jam lebih, tepat jam delapan pagi saya berangkat dengan tiga sepeda motor yang dikendarai, di perjalanan kami melintasi pinggiran laut , dengan suasana gersang nan indah di mata.
Sudah memasuki lokasi ziarah, mata di suguhkan oleh sebuah bangunan seperti kerajaan namun belum sepenuhnya sempurna, menurut informasi , bagunan tersebut adalah bangunan yang akan di pakai oleh kerajaan pemerintahan banten, pedagang oleh – oleh cindra mata islami sudah berjejar sebelum memasuki lokasi ziarah, ada menara dan makam dua tokoh islam di banten.
Sempat berfoto – foto di lokasi ziarah dan museum.
Mengambil air wudhu , siap untuk mendoakan di makam Sultan Maulana Hasanuddin, sedikit informasi , jika berziarah di banten lama , harus siapkan uang pecahan secukupnya, karena di setiap sudut , banyak pengais rezeky di tempat peziarahan banten lama, di terima atau engga sedekahnya hanya allah yang tahu.
Setelah kunjungan untuk mendoakan Sultan Maulana Hasanuddin, peziarah juga bisa menaiki menara banten dengan membayar sekitar dua ribu rupiah, namun lagi belum milik saya untuk menaiki menara banten dikarena kedatangannya terlalu pagi, bahkan musim banten masih ditutup , saya hanya melihat di luar museum.
Tulisan kemarin Cara Transfer Uang Tanpa Punya Rekening Bank
Sekitar satu jam perjalanan dari balaraja tangerang,tidak meneruskan perjalanan ke banten lama, saya bersinggah di sebuah kampung kecil tepat berada di tengah ladang sawah pontang serang, kampung ronceng adalah kampung sederhana dengan akses jalan bergelombang menjadi tempat menginap saya sebelum perjalanan menuju banten lama.
Kebetulan kampung ronceng adalah kampung yang sering di kunjungi oleh saya, selain banyak saudara,kampung renceng asik untuk mengisi libur, dengan di sajikan sungai sebagai tempat mandi dan suasana yang sejuk menjadikan hati terasa tenang, tidak ada yang istimewah di kampung ronceng namun keistimewaan dirasakan ketika hendak perjalanan menuju kampung ronceng dan sebagai pemandian.
Awan sudah mulai terang, dengan alunan adzan subuh berkumandang, persiapan solat serta memanaskan sepeda motor, saya dengan saudara di kampung ronceng siap berangkat menuju banten lama , dengan perjalanan hampir satu jam lebih, tepat jam delapan pagi saya berangkat dengan tiga sepeda motor yang dikendarai, di perjalanan kami melintasi pinggiran laut , dengan suasana gersang nan indah di mata.
Sudah memasuki lokasi ziarah, mata di suguhkan oleh sebuah bangunan seperti kerajaan namun belum sepenuhnya sempurna, menurut informasi , bagunan tersebut adalah bangunan yang akan di pakai oleh kerajaan pemerintahan banten, pedagang oleh – oleh cindra mata islami sudah berjejar sebelum memasuki lokasi ziarah, ada menara dan makam dua tokoh islam di banten.
Sempat berfoto – foto di lokasi ziarah dan museum.
Menara Banten |
Basoka di luar musium Banten |
Mengambil air wudhu , siap untuk mendoakan di makam Sultan Maulana Hasanuddin, sedikit informasi , jika berziarah di banten lama , harus siapkan uang pecahan secukupnya, karena di setiap sudut , banyak pengais rezeky di tempat peziarahan banten lama, di terima atau engga sedekahnya hanya allah yang tahu.
Setelah kunjungan untuk mendoakan Sultan Maulana Hasanuddin, peziarah juga bisa menaiki menara banten dengan membayar sekitar dua ribu rupiah, namun lagi belum milik saya untuk menaiki menara banten dikarena kedatangannya terlalu pagi, bahkan musim banten masih ditutup , saya hanya melihat di luar museum.
Tulisan kemarin Cara Transfer Uang Tanpa Punya Rekening Bank
Tidak ada komentar:
Posting Komentar